Rabu, 28 Desember 2016

JANGAN BERSEDIH (LA TAHZAN)




لَن يَضُرُّوكُمۡ إِلَّآ أَذٗىۖ وَإِن يُقَٰتِلُوكُمۡ يُوَلُّوكُمُ ٱلۡأَدۡبَارَ ثُمَّ لَا يُنصَرُونَ ١١١

Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat mudharat kepada kamu, selain dari gangguan-gangguan celaan saja, dan jika mereka berperang dengan kamu, pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang (kalah). Kemudian mereka tidak mendapat pertolongan QS Al-Imron 111


Tak habis orang-orang munafik  maupun kafirin  mengumbar umpatan-umpatan pada kita umat muslim yang menjalankan syariat-syariat Islam.  Kebencian datang dari orang-orang Islam itu sendiri ataupun non Islam. Cercaan, ejekan seperti busana muslimah ala ninja mengingat pemakaian hijab dengan cadar dan berwarna hitam-hitam, menggunakan celana isbal dengan sebutan celana cingkrang, berjenggot dan  stempel di kening (tanda bekas sujud) atau mungkin yang lainnya.

Orang-orang kafir jelas sangat memusuhi Islam lebih parah lagi orang-orang munafik adalah orang-orang Islam itu sendiri yang memusuhi saudara Islam. Hanya karena mereka belum berhijab ataupun berhijab belum syar'u, bisa jadi mereka para munafiqin  takut kehilangan muka karena mereka menganggapanya  sudah mengikuti sunnah walau dia keliru atau belum melaksanakan  dengan menuduh, menjelekan ataupun mencela. Benar Allah mengingatkan kita pada Surat Al-hzab di bawah ini.

وَلَا تُطِعِ ٱلۡكَٰفِرِينَ وَٱلۡمُنَٰفِقِينَ وَدَعۡ أَذَىٰهُمۡ وَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ وَكِيلٗا ٤٨
Dan janganlah kamu menuruti orang-orang yang kafir dan orang-orang munafik itu, janganlah kamu hiraukan gangguan mereka dan bertawakkallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pelindung.” (QS. Al-Ahzab: 48)

Sedih benar sedih menjalankan perintah Allah dan sunah-sunahnya kok mendapat celaan,  seperti hidup sendiri dengan keasingan yang ada. Rasulullah Muhammad saw-pun  dinasehati oleh Allah dengan firmanNya.
 وَٱصۡبِرۡ وَمَا صَبۡرُكَ إِلَّا بِٱللَّهِۚ وَلَا تَحۡزَنۡ عَلَيۡهِمۡ وَلَا تَكُ فِي ضَيۡقٖ مِّمَّا يَمۡكُرُونَ ١٢٧
Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.” (QS. An-Nahl:127)

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ ءَاذَوۡاْ مُوسَىٰ فَبَرَّأَهُ ٱللَّهُ مِمَّا قَالُواْۚ وَكَانَ عِندَ ٱللَّهِ وَجِيهٗا ٦٩

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa; maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah.” (QS.Al-Ahzab: 69)

Firman Allah benar,  orang-orang yang menuduh, mengejek dan memperolok-olok suatu kebenaran karena mereka kaum munafiqin dan kafir belum mendapat petunjuk dari Allah. Maka Allah akan membersihkan dari tuduhan-tuduhan mereka  katakan dan Allah dia seorng yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah, amiin.


Karena pedengki tidak akan pernah mengakui kebenaran yang kita lakukan. Apapun kebaikan yang kita perbuat di mata pendengki itu adalah suatu yang sangat menyakitkan baginya dan dia akan berusaha bagaimanpun juga untuk mencari celah bagaimana cara menghina, mencerca dan menjatuhkan harga diri/kehormatan kita di depan orang banyak/umum. Sebelum dia berhasil menghasut orang-orang maka belum ada kepuasan dalam diri pendengki bahkan boleh dikatakan walaupun dia sudah berhasil menghasut orang-orang tetap aja tidak akan pernah ada kepuasan dalam diri sipedengki. Karena di hatinya penuh dengan bara dendam yang akan memakan jiwa dan raganya sendiri tanpa dia sadari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan koment demi perbaikan dan kemajuan