Bagian Kepala bidang PPIH Arab
Saudi mengingatkan kepada semua jamaah haji dari indonesia untuk tidak membawa
pulang batu kerikil muzdalifah ke indonesia dengan berbagai macam alasanpun
apalagi hendak menggunakan batu sebagai jimat.
Hal ini dibenarkan oleh suramat Kepala
Bindang Bimbingan Haji dimana banak umat yang berperilaku demikian
“menganggap batu kecil Muzdalifah sebagai batu yang dapat membawa berkah dengan
menyimpan batu tersebut. batu kecil yang biasa digunakan untuk melempar jumrah
diyakini sebagai jimat yang ampuh serta ada juga pihak yang menggunakan batu
tersebut sebagai kenang kenangan. Dengan alasan apapun baik logis maupun tidak
logis, mengambil barang yang bukan haknya selama di tanah suci adalah perbuatan
yang tidak diperkenankan apalagi batu tersebut tidak mempunyai manfaat.
Di tempat muzdalifah yang
terletak diantara ma zamain dan muhassir, para jamaah wajib mengambil batu
kerikil kecil untuk dilempar jumarah di mina sebanyak minimal 7 batu. Batu
kecil yang dikumpulkan adalah sebesar biji kacang. Di Musdalifah yang luasnya
sekitar 12 kilometer persegi ini memiliki rambu rambu batas awal dan akhir dari
Muzdalifah. Dimana parah Jamaah berangkat ke Muzadalifah setelah melakukan
wukuf di Arafah pada Kamis (25/10) atau 9 Zulhijjah setelah matahari
terbenam sambil membaca talbiyah. Di Muzdalifah sendiri parah jamaah disarankan
untuk terus melakukanl Salat Maghrib dan Isya dengan jama’ dan qhasar lalu
mulai menetap hingga Subuh. Sehingga setelah usai sholat,maka anda diimbau
untuk mulai memperbanyak doa dan zikir hingga hari tampak mulai terang, sambil
menghadap ke arah kiblat dan mengangkat kedua tangan, mengikuti tuntunan
Rasulullah SAW bergerak ke arah Mina.
Hhhhhhhsuuuuuuuu knapa dukunya sendiri ga kaya
BalasHapus