Diperuntukan pada Imam-imam Sholat di lingkungan PDM Banyumas, PCM dan PRM
BERTAKBIR
UNTUK IMAM DAN MA’MUM
Menurut
Keputusan Tarjih Muhammadiyah
Hal
84 dalil no. 3, hal 89 dalil no 15
Suatu usaha atau
ijtihad seseorang, apalagi seorang Imam (pemimpin) untuk dapat memberikan da’wah terbaik adalah usaha yang
benar. Seperti seorang imam dalam sholat berjamaah dengan lafal yang fasih baik
maharaj maupun tajwidnya ditambah dengan alunan mu’rotal yang menyejukan hati.
Ada beberapa
orang imam dalam membaca "TAKBIR" membaca takbir dikala ruku’, demikian pula bila I’tidal
bacaan takbir (sami’allahu…. ) dalam keadaan berdiri, demikian takbir dibaca dikala sujud,
duduk diantar sujud, dengan alasan sang imam melakukan demikian itu untuk
menghidari hadits seperti di bawah ini.
أيها الناس إني إمامكم فلا تسبقوني بالركوع ولا بالسجود
ولا بالقيام ولا بالانصراف فإني أراكم أمامي ومن خلفي
“Wahai sekalian manusia,
sesungguhnya aku adalah imam kalian, maka janganlah kalian mendahuluiku dalah
hal rukuk, sujud, berdiri, atau salam, sesungguhnya aku dapat melihat kalian
dari depanku dan dari belakangku”.”
{Shohih Muslim, Kitab Ash-Sholat, Bab Tahrim Sabq Al-Imam bi Ruku’ aw Sujud wa Nahwihima,1/320.}
{Shohih Muslim, Kitab Ash-Sholat, Bab Tahrim Sabq Al-Imam bi Ruku’ aw Sujud wa Nahwihima,1/320.}
Dan Al-Bukhori meriwayatkan di dalam
shohihnya, dari Abu Huroiroh rodhiyallaahu ‘anhu, dari Nabi shollallaahu
‘alayhi wa’alaa aalihi wasallam, beliau bersabda,
اما يخشى احدكم اذا رفع راسه قبل الامام ان يحول الله
راسه راس حمار او يجعل الله صورته صورة حمار ؟
“Tidak-kah salah seorang di antara
kalian takut jika dia mengangkat kepalanya sebelum imam, maka Allah akan
merubah kepalanya menjadi kepala keledai, atau Allah akan menjadikan bentuknya
seperti bentuk keledai?”
{Shohih Al-Bukhori, 2/182-183.}
Dalam beberapa hadits diriwayatkan oleh al-Buchori
dan Muslim sbb.:
3) لِحَدِيْثِ ابْنِ عُمَرَ رض اَنَّ النَّبِىِّ
صلعم آَانَ يَرْفَعُ يَدَيهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ )
اِذَا افْتَتَحَ ال
صلاَةَ وَاِذَا آَبَّرَ لِلرُّآُوعِ وَاِذَا رَفَعَ رَاْسَهُ مِنَ الرُّآُوعِ رَفَعَهُمَا
آَذَالِكَ وَقَالَ "سَمِعَ اللهُ لِمَنْ
حَمِدَهُ رَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ" وَآَانَ لاَ يَفْعَلُ ذَالِكَ فِى
السُّجُودِ. (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ). وَ فِى صَحِيحِ
مُسْلِمٍ عَنْ مَالِكِ ابْنِ الحُوَيرِثِ اَنَّ
رَسُولُ الله صلعم آَانَ اِذَا آَبَّرَ رَفَعَ
يَدَيهِ حَتَّى يُحَاذِىَ بِهِمَا اُذُنَيْهِ وَاِذَا رَفَعَ
رَاْسَهُ مِنَ الرُّآُوعِ فَقَالَ: (سَمِعَ
اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ) فَعَلَ مِثْلَ ذَالِكَ,-وَفِى رِوَايَةِ
اُخْرَىعَنْ وَائِلٍ عِنْدَ اَبِى دَاوُدَ
بِلَفْظِ: حَتَّى آَانَتَا حِيَالَ مَنْكِبَيهِ وَحَاذَ بِاِبْهَامَيهِ
( اُذُنَهُ (قَالَهُ فِى الفَتْحِ ج 2ص
150
(3)
Menurut hadis Ibnu Umar bahwa Nab saw. Mengangkat kedua tangannya selurus
ahunya bila ia memulai shalat, bila takbir
hendak ruku' dan bila mengangkat
kepalanya dari ruku' ia mengangkat kedua tangannya juga dengan mengucapkan
"Sami'alla-hu liman hamidah rabbana- wa lakalhamd". Dan tidak menjalankan demikian itu dalam
(hendak) sujud". (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim).
Tersebut
dalam shahih Muslim dari Malik bin Huwarits, bahwa Rasulullah saw. apabila
takbir ia mengangkat kedua tangannya sampai sejajar pada telinganya,
begitu juga bila hendak ruku', dan bila
mengangkat kepalanya dari ruku' lalu mengucapkan:"Sami'alla-hu liman
hamidah", ia mengerjakan demikian juga. Dan dalam hadis riwayat Abu
Dawud dari Wail dengan kalimat:" sehingga kedua tangannya itu selempang
dengan bahunya serta ibu jarinya sejajar dengan telinganya".(Tersebut
dalam kitab Tah juz II halaman 150)
(Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan
Muslim)
15 ) لِحَدِيْثِ اَبِى هُرَيرَةَ رض قَالَ:
آَانَ رَسُولِ اللهِ اِى وَاللهِ صلعم اِذَا )
قَامَ اِلَى الصَّلاَةِ يُكَبِّرْ حِينَ يَقُومُ
يُكَبِّرْ حِينَ يَرْآَعُ ثُمَّ يَقُولُ."سَمِعَ اللهُ لِمَنْ
حَمِدَهُ" حِينَ يَرْفَعُ صُلْبَهُ مِنَ
الرُّآُوعِ ثُمَّ يَقُولُ وَهُوَ قَائِمًا "رَبَّنَا وَلَكَ
الحَمْدُ" ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَهْوِى
جَالِسًا ثُمَّ يُكَبِّرْ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ ثُمَّ يُكَبِّرْ حِينَ
يَسْجُدُ ثُمَّ يُكَبِّرْ حِينَ يَرْفَعُ ثُمَّ
يَفْعَلْ ذَالِكَ فِى الصَّلاَةَِ آُلِّهَا يُكَبِّرْ حِينَ يَقُوْمُ
مِنَ الثِّنْتَينِ بَعْدَ الجُلُوسِ. (مُتَّفَقٌ
عَلَيهِ).
(15) Karena hadis Abu Huraerah ra.
mengatakan bahwa Rasulullah saw. Kalau shalat ia bertakbir ketika berdiri, lalu
bertakbir ketika ruku, lalu membaca "sami'alla-hu
liman hamidah" ketika mengangkat punggungnya (bangun) dari ruku, lalu membaca
selagi beliau berdiri:"Rabbana- walakal hamd", lalu takbir tatkala hendak sujud, lalu bertakbir
tatkala hendak mengangkat kepala (duduk antara dua sujud), lalu bertakbir
tatkala hendak mengangkat kepala (duduk antara dua sujud), lalu bertakbir
tatkala hendak berdiri; kemudian melakukan itu dalam semua shalatnya serta
bertakbir tatkala berdiri dari rakaat yang kedua sesudah duduk. (Diriwayatkan oleh al-Bukhari danMuslim)
Rasulullah SAW adalah seorang Imam
Sholat ini yang menggugurkan bacaan
takbir hanya untuk imam sholat, bahwa
Rasulullah bertakbir pada waktu akan (hendak) ruku, I’tidal, sujud serta berdiri dari sujud dan ma’mum jangan mendahului imam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan koment demi perbaikan dan kemajuan