Jumat, 27 Maret 2015

CARA IMAM SHOLAT MEMBACA TAKBIR

Image result for cara bertakbir dalam shalat
Diperuntukan pada  Imam-imam Sholat  di lingkungan PDM Banyumas, PCM dan PRM  

BERTAKBIR UNTUK IMAM DAN MA’MUM
Menurut Keputusan Tarjih Muhammadiyah
Hal 84  dalil no. 3, hal 89 dalil no 15

Suatu usaha atau ijtihad seseorang, apalagi seorang Imam (pemimpin) untuk dapat  memberikan da’wah terbaik adalah usaha yang benar. Seperti seorang imam dalam sholat berjamaah dengan lafal yang fasih baik maharaj maupun tajwidnya ditambah dengan alunan mu’rotal yang menyejukan hati.
Ada beberapa orang imam  dalam  membaca "TAKBIR" membaca takbir dikala ruku’, demikian pula  bila I’tidal bacaan takbir (sami’allahu…. ) dalam keadaan berdiri,  demikian  takbir dibaca dikala sujud, duduk diantar sujud, dengan alasan sang imam melakukan demikian itu untuk menghidari hadits seperti di bawah ini.
أيها الناس إني إمامكم فلا تسبقوني بالركوع ولا بالسجود ولا بالقيام ولا بالانصراف فإني أراكم أمامي ومن خلفي
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku adalah imam kalian, maka janganlah kalian mendahuluiku dalah hal rukuk, sujud, berdiri, atau salam, sesungguhnya aku dapat melihat kalian dari depanku dan dari belakangku”.”
{Shohih Muslim, Kitab Ash-Sholat, Bab Tahrim Sabq Al-Imam bi Ruku’ aw Sujud wa Nahwihima,1/320.}
Dan Al-Bukhori meriwayatkan di dalam shohihnya, dari Abu Huroiroh rodhiyallaahu ‘anhu, dari Nabi shollallaahu ‘alayhi wa’alaa aalihi wasallam, beliau bersabda,
اما يخشى احدكم اذا رفع راسه قبل الامام ان يحول الله راسه راس حمار او يجعل الله صورته صورة حمار ؟
“Tidak-kah salah seorang di antara kalian takut jika dia mengangkat kepalanya sebelum imam, maka Allah akan merubah kepalanya menjadi kepala keledai, atau Allah akan menjadikan bentuknya seperti bentuk keledai?”
{Shohih Al-Bukhori, 2/182-183.}
Dalam beberapa hadits diriwayatkan oleh al-Buchori dan Muslim sbb.:

3) لِحَدِيْثِ ابْنِ عُمَرَ رض اَنَّ النَّبِىِّ صلعم آَانَ يَرْفَعُ يَدَيهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ )
اِذَا افْتَتَحَ ال صلاَةَ وَاِذَا آَبَّرَ لِلرُّآُوعِ وَاِذَا رَفَعَ رَاْسَهُ مِنَ الرُّآُوعِ رَفَعَهُمَا
آَذَالِكَ وَقَالَ "سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ" وَآَانَ لاَ يَفْعَلُ ذَالِكَ فِى
السُّجُودِ. (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ). وَ فِى صَحِيحِ مُسْلِمٍ عَنْ مَالِكِ ابْنِ الحُوَيرِثِ اَنَّ
رَسُولُ الله صلعم آَانَ اِذَا آَبَّرَ رَفَعَ يَدَيهِ حَتَّى يُحَاذِىَ بِهِمَا اُذُنَيْهِ وَاِذَا رَفَعَ
رَاْسَهُ مِنَ الرُّآُوعِ فَقَالَ: (سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ) فَعَلَ مِثْلَ ذَالِكَ,-وَفِى رِوَايَةِ
اُخْرَىعَنْ وَائِلٍ عِنْدَ اَبِى دَاوُدَ بِلَفْظِ: حَتَّى آَانَتَا حِيَالَ مَنْكِبَيهِ وَحَاذَ بِاِبْهَامَيهِ
( اُذُنَهُ (قَالَهُ فِى الفَتْحِ ج 2ص 150

(3) Menurut hadis Ibnu Umar bahwa Nab saw. Mengangkat kedua tangannya selurus ahunya bila ia memulai shalat, bila takbir hendak ruku' dan bila mengangkat kepalanya dari ruku' ia mengangkat kedua tangannya juga dengan mengucapkan "Sami'alla-hu liman hamidah rabbana- wa lakalhamd".  Dan tidak menjalankan demikian itu dalam (hendak) sujud". (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim).
Tersebut dalam shahih Muslim dari Malik bin Huwarits, bahwa Rasulullah saw. apabila takbir ia mengangkat kedua tangannya sampai sejajar pada telinganya, begitu juga bila hendak ruku', dan bila mengangkat kepalanya dari ruku' lalu mengucapkan:"Sami'alla-hu liman hamidah", ia mengerjakan demikian juga. Dan dalam hadis riwayat Abu Dawud dari Wail dengan kalimat:" sehingga kedua tangannya itu selempang dengan bahunya serta ibu jarinya sejajar dengan telinganya".(Tersebut dalam kitab Tah juz II halaman 150)

(Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim)
15 ) لِحَدِيْثِ اَبِى هُرَيرَةَ رض قَالَ: آَانَ رَسُولِ اللهِ اِى وَاللهِ صلعم اِذَا )
قَامَ اِلَى الصَّلاَةِ يُكَبِّرْ حِينَ يَقُومُ يُكَبِّرْ حِينَ يَرْآَعُ ثُمَّ يَقُولُ."سَمِعَ اللهُ لِمَنْ
حَمِدَهُ" حِينَ يَرْفَعُ صُلْبَهُ مِنَ الرُّآُوعِ ثُمَّ يَقُولُ وَهُوَ قَائِمًا "رَبَّنَا وَلَكَ
الحَمْدُ" ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَهْوِى جَالِسًا ثُمَّ يُكَبِّرْ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ ثُمَّ يُكَبِّرْ حِينَ
يَسْجُدُ ثُمَّ يُكَبِّرْ حِينَ يَرْفَعُ ثُمَّ يَفْعَلْ ذَالِكَ فِى الصَّلاَةَِ آُلِّهَا يُكَبِّرْ حِينَ يَقُوْمُ
مِنَ الثِّنْتَينِ بَعْدَ الجُلُوسِ. (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ).
(15) Karena hadis Abu Huraerah ra. mengatakan bahwa Rasulullah saw. Kalau shalat ia bertakbir ketika berdiri, lalu bertakbir ketika ruku, lalu membaca "sami'alla-hu liman hamidah" ketika mengangkat punggungnya (bangun) dari ruku, lalu membaca selagi beliau berdiri:"Rabbana- walakal hamd", lalu  takbir tatkala hendak sujud, lalu bertakbir tatkala hendak mengangkat kepala (duduk antara dua sujud), lalu bertakbir tatkala hendak mengangkat kepala (duduk antara dua sujud), lalu bertakbir tatkala hendak berdiri; kemudian melakukan itu dalam semua shalatnya serta bertakbir tatkala berdiri dari rakaat yang kedua sesudah duduk.  (Diriwayatkan oleh al-Bukhari danMuslim)


Rasulullah SAW adalah seorang Imam Sholat ini yang menggugurkan  bacaan takbir hanya untuk imam sholat, bahwa Rasulullah bertakbir  pada waktu akan (hendak) ruku, I’tidal,  sujud serta berdiri dari sujud  dan ma’mum jangan mendahului imam. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan koment demi perbaikan dan kemajuan